Jenis Tanaman Obat HERBAL dan Khasiatnya untuk Kesehatan

Tanaman Obat – Pada kesempatan kali ini akan membahas tanaman obat dan khasiatnya. Seperti sudah diketahui sebelumnya bahwa Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis yang memiliki beragam tumbuhan. Termasuk juga tanaman rempah-rempah yang menjadi ciri khas negara agraris ini. Sejak zaman dahulu banyak jenis tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit luar maupun dalam.
Saat ini semakin sedikit orang yang menggunakan tanaman obat untuk mengobati penyakitnya. Mereka lebih memilih berobat dengan obat modern yang mengandung zat kimia, bahkan ada yang berobat sampai ke luar negeri. Padahal bila mengkonsumsi obat dalam jangka panjang bisa menimbulkan penyakit lain. Apalagi biasa pengobatan saat ini semakin mahal, oleh karena itu obat-obatan dari tanaman tradisional ini meungkin bisa dijadikan alternatif untuk mengobati penyakit Anda,

Jenis-jenis Tanaman Obat dan Khasiatnya

Tanaman Obat dan Khasiatnya

Tanaman Obat dan Khasiatnya – pixabay.com
Di Indonesia sendiri banyak sekali jenis tanaman obat yang tersebar di berbagai daerah. Masing-masing daerah mempunyai resep tersendiri dalam mengolah tanaman herbal menjadi obat. Tapi dengan kembali menggunakan obat alami tentu akan meminimalisir efek samping dari obat yang digunakan. Selain itu, dengan mengetahui berbagai tanaman obat yang berkhasiat mengobati penyakit akan menghilangkan ketergantungan Anda pada obat-obatan kimia. Di bawah ini ada beberapa tanaman obat dan khasiat yang dimiliki untuk mengobati penyakit.

Belimbing Wuluh

belimbing wuluh
belimbing wuluh – mimbaruntan.com
Jangan bayangkan belimbing ini mempunyai bentuk seperti belimbing pada umumnya. Belimbing wuluh yang dikenal juga dengan sebutan belimbing sayur karena sering digunakan sebagai bumbu masakan untuk memberikan rasa asam yang kuat.
Fungsi lain dari belimbing wuluh selain sebagai bumbu masakan adalah untuk obat tradisonal. Mulai dari buah, batang, daun dan bungannya bisa digunakan sebagai obat. Belimbing wuluh bermanfaat untuk mengobati gusi berdarah, obat rematik, obat godongan, obat sariawan, obat pegel linu serta bisa digunakan sebagai obat sakit gigi.

Temu Lawak

Tanaman Obat Temu Lawak
Tanaman Obat Temu Lawak – apotik-umy.blogspot.com
Temulawak merupakan tanaman rempah asli Indonesia yang memiliki beragam khasiat untuk kesehatan. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah bagia akar atau sering jug disebut dengan rimpang. Bagian inilah yang sering diolah untuk dijadikan sebagai obat berbagai penyakit.
Khasiat dari tanaman temulawak adalah untuk mengatasi gangguan ginjal, melancarkan pencernaan, menyehatkan jantung, dan menjaga kesehatan hati. Sebenarnya masih banyak jenis penyakit lain yang bisa disembuhkan dengan tanaman obat ini. Apalagi bila penggunaannya dikombinasikan dengan tanaman obat lain, tentu khasiatnya akan semakin terasa.

Lidah Buaya

Manfaat Tanaman Lidah Buaya
Manfaat Tanaman Lidah Buaya – viva.co.id
Tanaman obat yang memiliki beragam khasiat selanjutnya adalah lidah buaya. Yups, boleh dibilang kalau lidah buaya sebagai tanaman sejuta manfaat karena banyak sekali khasiat dari tanaman ini. Selain fungsi utamanya untuk kesehatan rambut, menghilangkan jerawat, dan kecantikan tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengoati berbagai penyakit.
Sebagai tanaman obat lidah buaya berkhasiat untuk mengobati penyakit serangan jantung, diabetes, radang tenggorokan, sembelit, dan masih banyak jenis penyakit lain yang bisa diobati dengan tanaman ini. Jadi pastikan dipekarangan rumah Anda ada tanaman obat yang satu ini ya.

Tanaman Obat Kumis Kucing

Tanaman Obat Kumis Kucing
Tanaman Obat Kumis Kucing – wikipedia.org
Kumis kucing sudah tidak saing lagi di Indonesia. Tanaman yang mempunyai nama latin Orthosiphon aristatus ini sudah lama dikenal sebagai tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman ini bisa dijadikan bahan untuk membuat ramuan herbal dengan racikan dan takaran tertentu sehingga menjadi obat yang sangat ampuh.
Manfaat dari tanaman ini yang paling terkenal adalah sebagai obat kencing batu. Tanaman ini akan meluruhkan kencing batu sehingga bisa melancarkan saluran kemih. Selain itu tanaman ini juga berkhasiat untuk mengobati rematik, asam urat, batuk, masuk angin, diabetes, dan hipertensi.

Keji Beling dan Khasiatnya

Tanaman Obat Keji Beling
Tanaman Obat Keji Beling – jamunusantara.com
Tanaman keji beling sangat terkenal di kalangan ahli herbal. Tanaman yang bayak tumbuhh di pekarangan rumah ini memiliki beragam manfaat, apalagi bagian-bagian tanaman ini hampir semua bisa dimanfaatkan. Daun keji beling banyak mengandung zat penting seperti fosfor, natrium, kalsium dan kalium. Bagian akarnya banyak mengandung polifenol dan flavonoid sedangkan bagian batang mengandung saponin dan tanin.
Manfaat tanaman keji beling bisa digunakan sebagai obat batu ginjal, diare, menurunkan kolestrol, liver, maag, dan mengobati kencing manis. Salah satu keuntungan mengetahui tanaman obat dan khasiatnya akan mempermudah Anda dalam memilih obat dari penyakit yang diderita.

Daun Jarak

Khasiat dari Daun Jarak
Khasiat dari Daun Jarak – pixabay.com
Sejak zaman dahulu daun jarak sudah digunakan sebagai obat herbal. Tidak heran bila tanaman ini dimasukan dalam jenis tanaman apotik hidup. Daun, buah, bahkan biji jarak dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit. Tidak heran dahulu para penjajah berebut tanaman ini untuk dibawa ke negara meraka.
Daun jarak memiliki khasiat untuk mengobati penyakit gatal-gatal, luka berdarah, jamur pada kulit, rematik, dan bengkak karena luka. Selain itu tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati perut kembung pada anak. Sungguh luar biasa tanaman obat dan khasiatnya bisa dijadikan obat alternatif.

Daun Beluntas

Tanaman Obat dan Khasiat Daun Beluntas
Tanaman Obat dan Khasiat Daun Beluntas – loexie.wordpress.com
Tanaman obat yang satu ini memang sudah dikenal oleh banyak orang, tetapi hanya sedikit yang mengetahui manfaat dari tanaman beluntas. Sifat tanaman yang mempunyai banyak cabang dan daun ini sering dijadikan sebagai pagar taman yang indah.
Daun beluntas ini bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal yang ampuh untuk mengatasi bau badan, pegel linu, menghilangkan bau mulut, mengobati keputihan, mengobati rematik, perut kembung, dan mengilangkan nyeri pinggang. Hem,, banyak juga ya manfaat tanaman satu ini.

Tanaman Obat Sambiloto dan Khasiatnya

Tanaman Sambiloto
Tanaman Sambiloto – peterparkerblog.com
Sambiloto merupakan tanaman herbal yang sudah digunakan sejak dulu untuk mengobati berbegai penyakit. Tanaman yang memiliki nama latin Green chiretta berasal dari negara India dan Srilangka. Saat ini tanaman ini tumbuh subur di berbagai daerah tropis seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan beberapa negara di Benua Amerika.
Daun sambiloto bisa digunakan sebagai obat untuk menurunkan panas badan, memperlancar air seni, obat sakit perut, dan untuk mengobati kencing manis. Dalam sebuah penelitian air hasil rebusan daun sambiloto bisa digunakan untuk menurunkan kadar gula sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid.

Daun Dewa

Daun Dewa sebagai Tanaman Obat
Daun Dewa sebagai Tanaman Obat – bintang.com
Pernahkah Anda mendengar tanaman daun dewa? Bukan daun khusus untu dewa ya, tapi daun dewa adalah salah satu tanaman apotik hidup yang banyak digunakan untuk obat herbal. Jenis tanaman ini biasanya tumbuh subur pada daerah yang memiliki ketinggian 200-800 di atas permukaan laut. Masyarakat di Jawa menamai tanaman ini dengan sebutan daun sabung nyowo (daun penyambung nyawa).
Daun sambung nyowo, yups seperti nama yang diberikan tanaman ini memang memiliki beragam manfaat salah satunya mengobati penyakit kronis. Jenis penyakit yang bisa diobati dengan daun ini adalah kanker, tekanan darah tinggi, wasir, diabetes militus, dan pendarahan. Selain itu tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati luka memar, pembersih racun, serta berbagai manfaat lainnya.

Daun Cincau

Manfaat Daun Cincau
Manfaat Daun Cincau – manfaatdaunsirsaksehat.blogspot.com
Daftar tanaman obat dan khasiatnya yang terakhir adalah daun cincau. Tentu Anda sudah tidak asing dengan tanaman ini bukan? Ya, tanaman yang sering diolah menjadi cendol ini memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Daun cincau pada umunya ada 2 jenis yakni yang berwarna hijau dan hitam, keduanya memiliki rasa yang sama-sama lezat.
Manfaat dari tanaman obat yang satu ini adalah sebagai obat demam, obat diabetes militus, radang lambung, dan mengobati sakit types. Sungguh luar biasanya bukan? Mungkin inilah tanaman obat yang memiliki rasa yang lezat, hehehe.

Tanaman Obat Ajeran

Tanaman Obat Daun Ajeran
Tanaman Ajeran – flickriver.com
Mungkin Anda tidak terlalu asing dengan tanaman obat ini, karena memang tanaman mudah ditemukan. Tapi mungkin Anda juga tidak akan menyangka bahwa tanaman ajeran bisa digunakan sebagai obat. Ya, hal itu karena tanaman ini awalnya merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di sekitar kebun dan pagar.
Ajeran mempunyai nama latin Bidens pilosa L masih satu kerabat dengan tanaman jenis  Labiatae. Di setiap daerah tanaman ini mempunyai nama yang berbeda-beda, di Jawa dikenal dengan nama ketul, Sunda : Ajeran Malaysia : Kancing Baju dll.
Manfaat dari daun ajeran adalah untuk menurunkan demam dengan cara merebus dan meminum air rebusannya. Selain itu bisa juga digunakan untuk mencuci mata, caranya dengan merebusnya kemudian tunggu sampai air rebusan dingin baru digunakan untuk mencuci mata.

Apotik Hidup Akar Alang-alang

Tanaman Obat Daun Ajeran
Akar Alang-alang – tokopedia.com
Tanaman yang satu ini sudah tidak asing lagi karena sering digunakan sebagai salah satu bahan membuat obat tradisional. Tanaman ini sering menjadi gulma bagi tanaman pertanian. Oleh karena itulah banyak petani yang mencabutnya ataupun menghilangkannya dengan zat kimia.
Meski begitu akar alang-alang mempunyai banyak sekali manfaat bagi kesehatan diantarnya adalah untuk obat panas dalam, mengatasi sakit ginjal, mengatasi mimisan, kencing batu, keputihan dan segudang manfaat lainnya. Anda juga bisa menggabungkan tanaman ini dengan tanaman obat lainnya sehingga menciptakan obat yang ampuh untuk menghilangkan penyakit.

Tanaman Obat Akar Wangi

Tanaman Obat Akar Wangi
Akar Wangi – jamuborobudur.com
Tanaman obat yang satu ini sudah terbukti bisa digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Nama akar wangi diberikan karena akar tanaman ini biasa digunakan sebagai sumber wangi-wangian. Aroma wangi tersebut didapatkan dari zat atsiri yang terkandung di dalam akar tanaman ini.
Selain akarnya bagian batang dan daun tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai obat. Kandungan vetiveron, asam vetivena, vetiverol, dan vetiverol ester yang ada di dalam tanaman ini sangat baik untuk tubuh. Salah satu manfaat dari tanaman ini adalah untuk mengobati rematik, pegel linu, batu ginjal, panas demam, serta bisa digunakan untuk mengobati bau mulut dan bau badan.

Tanaman Obat Akar Manis

Tanaman Obat Akar Manis
Akar Manis – bahanalamiobat.com
Masih dari jenis tanaman akar, tanaman obat ini juga mempunyai banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Akar manis memiliki nama latin Glycyrrhiza Glabra L sudah banyak digunakan oleh masyarakat zaman dahulu untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Saat ini untuk mendapatkan tanaman obat ini masih harus import dari luar negeri, karena di Indonesia belum ada yang membudidayakan tanaman obat ini. Dari hasil penelitian akar manis mengandung beberapa zat seperti Glikosida Likuiritin, Glisirhisin, Umbeliferona, Saponin, Glukosa, Asparagin, dan Glabrolida. Manfaat dari tanaman obat ini bisa mengobati penyakit tukak lambung, penyakit darah tinggi, dan penyakit batuk.

Tanaman Obat Alpukat

Tanaman Obat Alpukat
Alpukat – pixabay.com
Kalau tanaman ini sudah tidak perlu dijelaskan lagi kan? Ya, buah alpukat bisa dibilang sebagai buah dengan sejuta manfaat. Buah ini sering digunakan untuk masker kecantikan dan juga bahan obat.Selain sebagai obat, alpukat juga sering dibuat minuman jus dengan rasa yang sangat lezat.
Manfaat dari alpukat diantaranya adalah untuk mengobati penyakit diambetes, pencegahan penyakit kanker, menurunkan kolestrol, kesehatan jantung, mngobati sakit maag dan juga sebagai minuman kesehatan yang mengandung berbagai vitamin.

Tanaman Obat Daun Adas

Tanaman Obat Daun Adas
Tanaman Obat Daun Adas – carasehat.co.id
Untuk masyarakat Jawa khususnya daerah Jogja tentu sudah tidak asing lagi dengan daun adas. Masyakat yang tinggal di daerah tersebut sering menanam daun adas di halaman atau belakang rumah sebagai tanaman obat keluarga atau biasa disebut TOGA.
Selain sebagai tanaman obat, daun adas juga sering digunakan sebagai rempah untuk bumbu masakan. Daun adas mengandung banyak sekali nutrisi yang baik untuk tubuh diantaranya Vitamin C, Vitamin B6, Vitamin E, Anisaldehida dan masih banyak lagi yang lainnya.
Manfaatnya untuk kesehatan bisa digunakan untuk mengobati anemia, mengatasi sembelit,mengobati sakit jantung, mencegah kanker, mengobati diare, melancarkan haid, mengobati sakit mata, obat sesak nafas dan lain sebaginya.

Tanaman Obat Adem Ati

Tanaman Obat Adem Ati
Adem Ati – tanamanalam.blogspot.com
Tanaman obat mempunyai nama lati Simplisia Litseae glutinosae Radix. Tanaman ini berupa tanaman pohon yang bisa tumbuh hingga ketinggian 10 meter. Tidak hanya daunnya, kulit serta akar tanaman ini juga bisa digunakan sebagai bahan membuat obat.
Tanaman ini mengandung berbagai zat seperti Alkaloid (golongan fenantrena dan aporfina), flavonoida, tanin, polifenol, dan minyak atsiri. Manfaat dari adem ati adalah untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya adalah kencing manis, radang usus, luka berdarah dan lain sebaginya.

Tanaman Obat Daun Pegagan

Tanaman Obat Daun Pegagan
Daun Pegagan – sitkes.com
Manfaat dari daun pegagan belum banyak yang mengetahuinya, tetapi daun ini sudah banyak digunakan sebagai obat di berbagai dunia. Tanaman ini banyak dijumpai di kawasan Asia Tenggara dan Afrika, habitat hidupnya biasa di tepi sungai yang tenang.
Daun dan batang merupakan salah satu bagian yang digunakan sebagai obat. Manfaat yang bisa didapatkan dari tanaman obat ini adalah untuk menyembuhkan luka luar, mengurangi kecemasan, sebagai antioksidan, untuk bahan obat tradisional dan kontenporer.

Tanaman Obat Daun Tempuyung

Tanaman Obat Daun Tempuyung
Daun Tempuyung – faktaherbal.com
Daun Tempuyung merupakan tanaman herbal yang banyak tumbuh di alam liar. Tanaman ini biasa tumbuh di daerah yang tidak terkena sinar matahari langsung. Tidak hanya digunakan sebagai obat tradisional, daun tempuyung kini juga banyak di ekstrak untuk dijadikan obat modern.
Bagian paling berkhasiat pada tempuyung adalah daunnya. Daun tempuyung rasanya pahit, tapi bersifat mendinginkan. Manfaat dari tanaman obat keluarga ini memiliki banyak sekali manfaat diantarnya untuk mengobati bisul, kencing batu, darah tinggi, obesitas, radang payudarah, wasir, darah tinggi, dan asam urat.

Tanaman Obat Daun Andong

Tanaman Obat Daun Andong Merah
Daun Andong Merah – tanobat.com
Daun andong mempunyai ciri daun lebar dengan carka warna merah kehitaman.  Tanaman ini mempunyai bentuk daun yang indah tidak heran banyak digunakan sebagai tanaman hias daun. Tidak hanya mempunyai bentuk daun yang indah, ternyata tanaman ini juga memilili beragam manfaat untuk kesehatan.
Manfaat tanaman obat daun andong diantaranya adalah sebagai obat batuk berdarah, urine berdarah, haid terlalu banyak, obat diare atau disentri, mengatasi wasir, obat luka akibat sengatan binatang berbisa, mengobati radang gusi.

Tanaman Obat Tradisional Ciplukan

Tanaman Obat Ciplukan
Ciplukan – newshub.id
Bagi anak yang lahir di tahun 90-an pasti tidak asing dengan buah ciplukan. Yups, buah yang satu ini merupakan buah yang tumbuh liar dan bisa didapatkan secara gratis. Buah dengan nama latin Physalis angulata bisa dengan mudah didapatkan di persawaan atau ladang.
Dewasa ini ternyata buah ini terkanal dengan manfaatnya yang baik untuk kesehatan. Bahkan di salah satu pusat perbelanjaan buah ini dijual dengan harga 500k/kg. Buah ini ternyata mempunyai khasiat untuk obat untuk penyakit asma, sakit tenggorokan, mengobati kencing manis, kanker payudara, sakit paru-paru dan lain sebaginya.

Tanaman Obat Bunga Kenop

Tanaman Obat Bunga Kenop
Bunga Kenop – bibitbunga.com
Bunga kenop sejatinya bukan bunga asli Indonesia, bunga ini berasal dari Amerika dan Asia. Awalnya tanaman ini hanya digunakan sebagai tanaman hias bunga untuk mempercantik taman depan rumah.  Dengan daun berwarna hijau cerah dan bunga kecil dengan warna ungu membuat bunga ini digandrungi banyak orang.
Selain sebagai tanaman hias, bunga kenop juga termasuk dalam tanaman obat tradisional. Khasiat dari obat tradisional ini berguna mengobati asma, radang mata, batuk, mimpu buruk; sakit panas, sakit kepala, dan disentri.

Tanaman Obat Cepaka Putih

Tanaman Obat Cempaka Putih
Cempaka Putih – bibitbunga.com
Cempaka putih atau biasa juga disebut dengan kantil merupakan bunga yang mempunyai aroma sangat harum. Bunga yang mempunyai nama latin Michelia alba ini merupakan bunga khas dari Jawa Tengah. Bunga ini juga sering digunakan dalam berbagai upacara adat.
Tidak hanya itu tanama cepaka putih ini juga bisa digunakan sebagai tanaman obat yang alami. Salah satu khasiat dari tanaman obat ini adalah untuk mengatasi bau badan dan ketiak, mengobati masalah vertigo (kepala pusing), mengatasi sinusitis, mengobati perut kembung, mengobati batuk rejan, mengobati keputihan, dan batuk berdahak.

Tanaman Obat Brotowali

Tanaman Obat Brotawali
Brotawali – sitkes.com
Pasti sudah tahu kan berotowali? Yup, tanaman obat ini sudah sering digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Hampir semua bagian dari tanaman ini bisa digunakan sebagai obat mulai dari daun, batang dan akarnya.
Tanaman ini terkenal dengan rasanya yang sangat pahit. Khasiat dari brotowali yakni bisa digunakan untuk mengobati rheumatik sendi, rheumatic arthritis, demam kuning, demam, malaria, kencing manis, diabetes, serta penyakit luar seperti memar, kudis, dan luka.

Daun Benalu

Tanaman Obat Daun Benalu
Daun Benalu – pondokibu.com
Benalu merupakan salah satu jenis tanaman parasit yang tumbuh menenpel pada tanaman lainnya. Jadi untuk menanamnya Anda tidak membutuhkan media tanam seperti tanah atau kompos, cukup tempelkan pada tanaman pohon maka benalu sudah bisa tumbuh.
Meski dikenal sebagai tanaman penganggu karena menyerap nutrisi dari tanaman lain, ternyata benalu mempunyai kandungan zat yang bermanfaat untuk kesehatan. Salah satunya bisa mengobati nyeri pinggang, kencing yang tidak lancar dan juga gangguan pada kelenjar prostat, tumor, amandel kanker, dan juga gangguan pada organ usus.

Tanaman Obat Daun Ceker Ayam

Tanaman Obat Daun Cakar Ayam
Daun Cakar Ayam – caratono.blogspot.com
Tanaman yang mempunyai nama latin Selaginella doederleinii Hieron ini biasanya tumbuh di daerah teduh dengan suhu dingin. Mungkin namanya sedikit asing tetapi sebenarnya tanaman ini banyak tumbuh di sekitar kebun dan pagar. Ceker ayam merupakan tanaman yang sejenis dengan paku-pakuan yang banyak tumbuh di sekitar kita.
Khasiat dari tanaman obat ini adalah untuk antineoplasma, penghenti pendarahan (hemostatis), kanker paru, bronkhitis, tonsilis, batuk, bronkhitis, radang paru, infeksi saluran kencing, tulang patah, koreng, hepatitis, perut busung dan menghilangkan bengkak.

Tanaman Obat Daun Sisik Naga

Tanaman Obat Daun Sisik Naga
Daun Sisik Naga – kioasjamu.com
Tanaman sisik naga mempunyai nama ilmiah Drymoglossum piloselloides L. Tanaman ini hidup seperti benalu yakni menumpang pada tanaman lainnya, yang membedakannya tanaman ini tidak merugikan tanaman yang ditumpanginya.
Habitat hidup tanaman ini biasanya di daerah lembab, hutan dan sekitar sawah. Bentuk daun kecil yang menyerupai sisik yang menempel pada kayu sehingga orang-orang menjulukinya sisik naga. Tanaman obat ini juga mempunyai manfaat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Jenis penyakit yang disembuhkan seperti keputihan (leukore), kanker payudara, perdarahan pada perempuan, rematik, perdarahan, mimisan, berak darah,  sakit perut, disentri, kencing nanah, dan TBC kulit dengan pembesaran kelenjar getah bening.

Tanaman Obat Patah Tulang

Tanaman Obat Patah Tulang
Tanaman Patah Tulang – pertanianku.com
Tanaman yang memiliki bentuk ranting tanpa daun ini sering digunakan sebagai tanaman hias di pekarangan. Tetapi dibalik keunikan yang dimiliki tanaman patah tulang mempunyai banyak sekali manfaat bagi kesehatan terutama obat tradisional.
Tanaman ini bisa digunakan untuk mengobati tulang patah, sakit gigi, kusta, wasir, tumor atau kanker, rhematik, sifilis, nyeri saraf dan juga penyakit kulit. Tetapi dalam penggunaanya sebaiknya bertanya pada ahli kesehatan karena getah tanaman ini mengandung racun.

Biji Mahoni

Tanaman Obat Biji Mahoni
Biji Mahoni – tradisioanal-obat.blogspot.com
Pohon mahoni banyak sekali tumbuh di derah Jawa. Ya, batang dari pohon ini banyak sekali dijadikan berbagai furniture. Tidak hanya batangnya yang bisa dimanfaatkan, biji dari tumbuhan ini juga sangat berguna untuk dijadikan obat.
Manfaat dari biji mahoni bisa dijadikan salah satu bahan pembuat obat. Jenis penyakit yang bisa diobati dengan biji mahoni adalah rematik, kurang napsu makan, masuk angin, demam,  dan ekzema.

Tanaman Obat Daun Jinten

Tanaman Obat Daun Jinten
Daun Jinten – sinarharapan.co
Tanaman obat tradisional Indonesia yang terakhir adalah daun jinten. Tanaman ini termasuk ke dalam jenis tanaman rerumputan yang banyak tumbuh liar di sawah atau kebun.
Daun jinten mempunyai banyak sekali manfaat untuk kesehatan, diantaranya untuk mengobati perut kembung, obat sakit kepala,  mengobati penyakit ayan, menyuburkan ASI, mengobati rematik, serta mengembalikan kekebalan tubuh.

SHALAT GERHANA

Bagi yang Menyaksikan Gerhana Hendaklah Melaksanakan Shalat Gerhana
Jika seseorang menyaksikan gerhana, hendaklah ia melaksanakan shalat gerhana sebagaimana tata cara yang nanti akan kami utarakan, insya Allah.
Lalu apa hukum shalat gerhana? Pendapat yang terkuat, bagi siapa saja yang melihat gerhana dengan mata telanjang, maka ia wajib melaksanakan shalat gerhana.
Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ 
Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan) , maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat.2
Karena dari hadits-hadits yang menceritakan mengenai shalat gerhana mengandung kata perintah (jika kalian melihat gerhana tersebut, shalatlah: kalimat ini mengandung perintah). Padahal menurut kaedah ushul fiqih,hukum asal perintah adalah wajib. Pendapat yang menyatakan wajib inilah yang dipilih oleh Asy Syaukani, Shidiq Hasan Khoon, dan Syaikh Al Albani rahimahumullah.
Catatan: Jika di suatu daerah tidak nampak gerhana, maka tidak ada keharusan melaksanakan shalat gerhana. Karena shalat gerhana ini diharuskan bagi siapa saja yang melihatnya sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
Waktu Pelaksanaan Shalat Gerhana
Waktu pelaksanaan shalat gerhana adalah mulai ketika gerhana muncul sampai gerhana tersebut hilang.
Dari Al Mughiroh bin Syu’bah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِىَ
Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdo’alah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir).3
Shalat gerhana juga boleh dilakukan pada waktu terlarang untuk shalat. Jadi, jika gerhana muncul setelah Ashar, padahal waktu tersebut adalah waktu terlarang untuk shalat, maka shalat gerhana tetap boleh dilaksanakan. Dalilnya adalah:
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ
Jika kalian melihat kedua gerhana matahari dan bulan, bersegeralah menunaikan shalat.”4 Dalam hadits ini tidak dibatasi waktunya. Kapan saja melihat gerhana termasuk waktu terlarang untuk shalat, maka shalat gerhana tersebut tetap dilaksanakan.
Hal-hal yang Dianjurkan Ketika Terjadi Gerhana
Pertama: perbanyaklah dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan bentuk ketaatan lainnya.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.”5
Kedua: keluar mengerjakan shalat gerhana secara berjama’ah di masjid.
Salah satu dalil yang menunjukkan hal ini sebagaimana dalam hadits dari ’Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengendari kendaraan di pagi hari lalu terjadilah gerhana. Lalu Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melewati kamar istrinya (yang dekat dengan masjid), lalu beliau berdiri dan menunaikan shalat.6 Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mendatangi tempat shalatnya (yaitu masjidnya) yang biasa dia shalat di situ.7
Ibnu Hajar mengatakan, ”Yang sesuai dengan ajaran Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah mengerjakan shalat gerhana di masjid. Seandainya tidak demikian, tentu shalat tersebut lebih tepat dilaksanakan di tanah lapang agar nanti lebih mudah melihat berakhirnya gerhana.”8
Lalu apakah mengerjakan dengan jama’ah merupakan syarat shalat gerhana? Perhatikan penjelasan menarik berikut.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin mengatakan, ”Shalat gerhana secara jama’ah bukanlah syarat. Jika seseorang berada di rumah, dia juga boleh melaksanakan shalat gerhana di rumah. Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam,
فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا
”Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalatlah”.9
Dalam hadits ini, beliau shallallahu ’alaihi wa sallam tidak mengatakan, ”(Jika kalian melihatnya), shalatlah kalian di masjid.” Oleh karena itu, hal ini menunjukkan bahwa shalat gerhana diperintahkan untuk dikerjakan walaupun seseorang melakukan shalat tersebut sendirian. Namun, tidak diragukan lagi bahwa menunaikan shalat tersebut secara berjama’ah tentu saja lebih utama (afdhol). Bahkan lebih utama jika shalat tersebut dilaksanakan di masjid karena Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengerjakan shalat tersebut di masjid dan mengajak para sahabat untuk melaksanakannya di masjid. Ingatlah, dengan banyaknya jama’ah akan lebih menambah kekhusu’an. Dan banyaknya jama’ah juga adalah sebab terijabahnya (terkabulnya) do’a.”10
Ketiga: wanita juga boleh shalat gerhana bersama kaum pria
Dari Asma` binti Abi Bakr, beliau berkata,
أَتَيْتُ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – زَوْجَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – حِينَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ ، فَإِذَا النَّاسُ قِيَامٌ يُصَلُّونَ ، وَإِذَا هِىَ قَائِمَةٌ تُصَلِّى فَقُلْتُ مَا لِلنَّاسِ فَأَشَارَتْ بِيَدِهَا إِلَى السَّمَاءِ ، وَقَالَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ . فَقُلْتُ آيَةٌ فَأَشَارَتْ أَىْ نَعَمْ
“Saya mendatangi Aisyah radhiyallahu ‘anha -isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- ketika terjadi gerhana matahari. Saat itu manusia tengah menegakkan shalat. Ketika Aisyah turut berdiri untuk melakukan sholat, saya bertanya: “Kenapa orang-orang ini?” Aisyah mengisyaratkan tangannya ke langit seraya berkata, “Subhanallah (Maha Suci Allah)”. Saya bertanya: “Tanda (gerhana)?” Aisyah lalu memberikan isyarat untuk mengatakan iya.”11
Bukhari membawakan hadits ini pada bab:
صَلاَةِ النِّسَاءِ مَعَ الرِّجَالِ فِى الْكُسُوفِ
”Shalat wanita bersama kaum pria ketika terjadi gerhana matahari.”
Ibnu Hajar mengatakan,
أَشَارَ بِهَذِهِ التَّرْجَمَة إِلَى رَدّ قَوْل مَنْ مَنَعَ ذَلِكَ وَقَالَ : يُصَلِّينَ فُرَادَى
”Judul bab ini adalah sebagai sanggahan untuk orang-orang yang melarang wanita tidak boleh shalat gerhana bersama kaum pria, mereka hanya diperbolehkan shalat sendiri.”12
Kesimpulannya, wanita boleh ikut serta melakukan shalat gerhana bersama kaum pria di masjid. Namun, jika ditakutkan keluarnya wanita tersebut akan membawa fitnah (menggoda kaum pria), maka sebaiknya mereka shalat sendiri di rumah.13
Keempat: menyeru jama’ah dengan panggilan ’ash sholatu jaami’ah’ dan tidak ada adzan maupun iqomah.
Dari ’Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau mengatakan,
أنَّ الشَّمس خَسَفَتْ عَلَى عَهْدِ رَسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فَبَعَثَ مُنَادياً يُنَادِي: الصلاَةَ جَامِعَة، فَاجتَمَعُوا. وَتَقَدَّمَ فَكَبرَّ وَصلَّى أربَعَ رَكَعَاتٍ في ركعَتَين وَأربعَ سَجَدَاتٍ.
“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk memanggil jama’ah dengan: ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.”14 Dalam hadits ini tidak diperintahkan untuk mengumandangkan adzan dan iqomah. Jadi, adzan dan iqomah tidak ada dalam shalat gerhana.
Kelima: berkhutbah setelah shalat gerhana
Disunnahkah setelah shalat gerhana untuk berkhutbah, sebagaimana yang dipilih oleh Imam Asy Syafi’i, Ishaq, dan banyak sahabat15. Hal ini berdasarkan hadits:
عَنْ عَائِشةَ رَضي الله عَنْهَا قَالَتْ: خَسَفَتِ الشمسُ عَلَى عَهدِ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم. فَقَامَ فَصَلَّى رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم بالنَّاس فَأطَالَ القِيَام، ثُمَّ رَكَعَ فَأطَالَ الرُّكُوعَ، ثُمَّ قَامَ فَأطَالَ القيَامَ وَهو دُونَ القِيَام الأوَّلِ، ثم رَكَعَ فَأطَالَ الرُّكوعَ وهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الأوَّلِ، ثُم سَجَدَ فَأطَالَ السُّجُودَ، ثم فَعَلَ في الركعَةِ الأخْرَى مِثْل مَا فَعَل في الركْعَةِ الأولى، ثُمَّ انصرَفَ وَقَدْ انجَلتِ الشَّمْسُ، فَخَطبَ الناسَ فَحَمِدَ الله وأثنَى عَليهِ ثم قالَ:
” إن الشَّمس و القَمَر آيتانِ مِنْ آيَاتِ الله لاَ تنْخَسِفَانِ لِمَوتِ أحد. وَلاَ لِحَيَاتِهِ. فَإذَا رَأيتمْ ذلك فَادعُوا الله وَكبروا وَصَلُّوا وَتَصَدَّ قوا”.
ثم قال: ” يَا أمةَ مُحمَّد ” : والله مَا مِنْ أحَد أغَْيَرُ مِنَ الله سُبْحَانَهُ من أن يَزْنَي عَبْدُهُ أوْ تَزني أمَتُهُ. يَا أمةَ مُحَمد، وَالله لو تَعْلمُونَ مَا أعلم لضَحكْتُمْ قَليلاً وَلَبَكَيتم كثِيراً “.
Dari Aisyah, beliau menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya, beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.
Setelah itu beliau berkhotbah di hadapan orang banyak, beliau memuji dan menyanjung Allah, kemudian bersabda,
”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.”
Nabi selanjutnya bersabda,
”Wahai umat Muhammad, demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah karena ada seorang hamba baik laki-laki maupun perempuan yang berzina. Wahai Umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”16
Khutbah yang dilakukan adalah sekali sebagaimana shalat ’ied, bukan dua kali khutbah. Inilah pendapat yang benar sebagaimana dipilih oleh Imam Asy Syafi’i.17
Tata Cara Shalat Gerhana
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua raka’at dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama. Namun, para ulama berselisih mengenai tata caranya.
Ada yang mengatakan bahwa shalat gerhana dilakukan sebagaimana shalat sunnah biasa, dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada sekali ruku’, dua kali sujud. Ada juga yang berpendapat bahwa shalat gerhana dilakukan dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada dua kali ruku’, dua kali sujud. Pendapat yang terakhir inilah yang lebih kuat sebagaimana yang dipilih oleh mayoritas ulama.18
Hal ini berdasarkan hadits-hadits tegas yang telah kami sebutkan:
“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.”19
“Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.”20
Ringkasnya, tata cara shalat gerhana -sama seperti shalat biasa dan bacaannya pun sama-, urutannya sebagai berikut.
[1] Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya.
[2] Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.
[3] Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:
جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
[4] Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
[5] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
[6] Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
[7] Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
[8] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
[9] Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
[10] Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
[11] Tasyahud.
[12] Salam.
[13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. 21
Nasehat Terakhir
Saudaraku, takutlah dengan fenomena alami ini. Sikap yang tepat ketika fenomena gerhana ini adalah takut, khawatir akan terjadi hari kiamat. Bukan kebiasaan orang seperti kebiasaan orang sekarang ini yang hanya ingin menyaksikan peristiwa gerhana dengan membuat album kenangan fenomena tersebut, tanpa mau mengindahkan tuntunan dan ajakan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika itu. Siapa tahu peristiwa ini adalah tanda datangnya bencana atau adzab, atau tanda semakin dekatnya hari kiamat. Lihatlah yang dilakukan oleh Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam:
عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِى زَمَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ يَفْعَلُهُ فِى صَلاَةٍ قَطُّ ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِى يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ
Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda,”Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada Allah.”22
An Nawawi rahimahullah menjelaskan mengenai maksud kenapa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam takut, khawatir terjadi hari kiamat. Beliau rahimahullah menjelaskan dengan beberapa alasan, di antaranya:
Gerhana tersebut merupakan tanda yang muncul sebelum tanda-tanda kiamat seperti terbitnya matahari dari barat atau keluarnya Dajjal. Atau mungkin gerhana tersebut merupakan sebagian tanda kiamat. 23
Hendaknya seorang mukmin merasa takut kepada Allah, khawatir akan tertimpa adzab-Nya. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam saja sangat takut ketika itu, padahal kita semua tahu bersama bahwa beliau shallallahu ’alaihi wa sallam adalah hamba yang paling dicintai Allah. Lalu mengapa kita hanya melewati fenomena semacam ini dengan perasaan biasa saja, mungkin hanya diisi dengan perkara yang tidak bermanfaat dan sia-sia, bahkan mungkin diisi dengan berbuat maksiat. Na’udzu billahi min dzalik.
Demikian penjelasan ringkas kami mengenai shalat gerhana . Semoga bermanfaat.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.com
Wisma MTI, Pogung Kidul, sekretariat YPIA, 14 Muharram 1431 H
Footnote:
1 Sumber bacaan: detik.com
2 HR. Bukhari no. 1047
3 HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 904
4 HR. Bukhari no. 1047
5 HR. Bukhari no. 1044
6 HR. Bukhari no. 1050
7 Lihat Shohih Fiqh Sunnah, 1/343
8 Fathul Bari, 4/10
9 HR. Bukhari no. 1043
10 Syarhul Mumthi’, 2/430
11 HR. Bukhari no. 1053
12 Fathul Bari, 4/6
13 Lihat Shohih Fiqh Sunnah, 1/345
14 HR. Muslim no. 901
15 Lihat Shohih Fiqh Sunnah, 1/435
16 HR. Bukhari, no. 1044
17 Lihat Syarhul Mumthi’, 2/433
18 Lihat Shohih Fiqh Sunnah, 1/435-437
19 HR. Muslim no. 901
20 HR. Bukhari, no. 1044
21 Lihat Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349-356, Darul Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1/438
22 HR. Muslim no. 912
23 Syarh Muslim, 3/322

Delete this element to display blogger navbar